Sabtu, 15 Mei 2010

Zainab Al-Ghazali menjawab : “PROBLEMATIKA MUDA-MUDI”



1. Cinta yang Bersih
Pertanyaan :
Saya seorang gadis berusia 19 tahun dan alhamdulillah saya mempunyai keimanan yang cukup yang dapat mencegah saya dari perbuatan maksiat. Saya hendak meminta pendapat tentang suatu perkara yang penting bagi saya. Sejak dua tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pemuda yang lebih tua dari saya. Dia adalah seorang pemuda yang taat beragama. Saya sangat mengaguminya. Berlalu beberapa hari, saya melihat dia memperhatikan saya sehingga dia hafal saat-saat saya keluar dari pekerjaan. Dia melihat saya dengan pandangan mata yang bersih, tetapi dia tidak berani berbicara dengan saya pada suatu kesempatan pun. Kondisi seperti itu sudah berjalan dua tahun lamanya. Keadaan tersebut membuat saya semakin merindukannya, namun hal itu jauh dari perasaan-perasaan murahan. Begitu juga dugaan saya terhadapnya. Saya pun shalat istikharah sehingga akhirnya saya merasa terlepas dari kelelahan berpikir dan sangat gembira. Akhirnya, dia berusaha berbicara dengan saya lebih dari satu kali, namun saya tidak melayaninya., Lalu, ada beberapa orang lain meminang saya, tapi saya menolak karena pemuda pertama itu.
Jawaban
Perilakumu terhadap pemuda itu merupakan perilaku gadis yang komitmen terhadap aturan-aturan agama, akhlak-akhlak akidah, dan kesopanan-kesopanan syariat. Engkau mencintai dia dan menyimpan perasaan cinta itu dalam hati. Sebagaimana engkau, pemuda itu pun tidak keluar dari batas-batas susila dan akhlak ketika bertujuan agar engkau menjadi teman hidupnya. Alangkah baiknya jika seorang pemuda dan gadis berlaku seperti itu dengan kebaikan sopan-santun, kebaikan bertindak, serta luhrnya tindak-tanduk dan perasaan. Jika pemuda yang memiliki iltizam dan beragama ini mengharapkan engkau menjadi jodohnya, hendaknya dia memasukinya melalui pintu yang benar, yaitu pintu keluarga. Jika hal itu tidak terjadi da pemuda itu tidak maju, pesanku wahai Ananda, janganlah engkau hanya terpaku padanya. Memang benar kekagumanmu terhadapnya karfena agama, akhlak, serta kesopanannya, dan memang hal itu untuk dikagumi. Namun, semuanya itu terdapat juga dada diri orang lain. Adapaun mengenai istikharah, seharusnya dikerjakan setelah pemuda itu maju atau meminang engkau, secara resmi.

2. Generasi ini, Sedikit kesabarannya
Pertanyaan
Saya seorang gadis yang telah mendekati umur 20 tahun dan berpegang teguh pada agama, alhamdulillah. Tetapi saya mengalami permasalahan yang hampir-hampir memeras hati saya jika tidak karena adanya keimanan saya kepada Allah Ta’ala.
Permasalahan pertama adalah keadaan saya yang berasal dari banyaknya kegelisahan sehingga tensi darah saya naik dengan cepat, badan sering gemetaran, demikian pula kedua tangan saya. Saya hanya sedikit dapat berkonsentrasi dan sukar berbicara, terutama sekali di depan laki-laki. Permasalahan kedua, saya mengalami jiwa yang terombang-ambing dan tidak tenang. Saya ingin menjadi orang yang tenang, tetapi tidak bisa. Bagaimana pemecahan yang tepat ?
Jawaban
Saya berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia menguatkan keimananmu dan menolongmu mengatasi segala permasalahan yang menurut pendapat saya pemecahannya mudah saja. Hanya saja, engkau terlalu tidak sabar, cepat mengeluh, cepat lelah, cepat frustasi dan berputus asa hanya karena sebab yang sederhana. Memang benar, permasalahanmu banyak, lebih dari sekadar keadaan ketegangan, pergolakan jiwa, serta kegelisahan syaraf dalam jiwa anak-anak muda dewasa ini. Namun, batas minimal dari kesabaran dan upaya menahan diri hingga mampu menghadapi tekanan-tekanan, kesukaran-kesukaran. Permasalahan pertama bersumber dari kurangnya rasa percaya pada dirimu dan selalu ketakutan tidak memperoleh taufik dalam bicara atau bertindak. Pemecahan untuk itu adalah engkau dianjurkan untuk percaya pada diri sendiri, berusaha lebih banyak mendengar dahulu daripada bicara, serta memiliki pemikiran yang lebih banyak dahulu sebelum bereaksi cepat dan terburu-buru. Permasalahan kedua berkaitan dengan yang pertama. Hal gelisah, tegang, tidak ada keseimbangan, cepat marah dan terlalu reaktif merupakan sebagian dari sekian banyak pertanda usia pubertas.

3. Memiliki Televisi
Pertanyaan
Pertanyaan saya adalah mengenai memiliki televisi. Banyak kalangan yang lebih memilih tidak memilikinya dengan alasan haram. Apakah syara’ melarang kita memiliki televisi ?
Jawaban
Pada dasarnya tentu saja alat itu sendiri tidak haram. Permasalahannya terletak pada apa yang ditayangkan di dalamnya kepada jutaan pemirsa. Memang, penggunaan televisi sedang berada pada tahap yang berbahaya. Televisi merupakan satu di anatara berbagai alat modern yang memiliki daya tarik dan efek dalam kehidupan manusia. Sayangnya, banyak dari apa yang ditayangkan di dalam televisi telah keluar dari jalur kesopanan akidah dan akhlak Islam. Barangkali, itulah yang menjadi sebab banyak para pemuka agama melarang orang-orang mempergunakan alat ini, jangan sampai ada di rumah-rumah mereka. Namun televisi juga mempunyai manfaat jika dipergunakan dengan baik.

4. Apakah Islam itu Menganiaya Wanita
Pertanyaan
Saya seorang gadis berusia lima belas tahun. Saya sangat malu terhadap diri sendiri karena terlahir sebagai perempuann. Saya berpendapat bahwa Islam telah menganiaya perempuan dan mencabut banyak haknya. Di dalam Islam terdapat banyak ayat yang menunjukkan adanya hal itu, seperti firman Allah,
“… akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya..“ (QS. 2:228)
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita …” (QS. 4:34)
Yang menjadi sebab hal itu adalah pemberian nafkah hidup. Padahal perempuan itu dapat menafkahi dirinya, tidak harus membutuhkan laki-laki. Juga dalam firman Allah, “… bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan … (QS. 4:176)
Jawaban
Saya berdoa kepada Allah agar memberikan pemahaman yang baik, kesempurnaan iman, srta keyakinan yang tidak tergoyahkan, juga agar Allah membuka kedua mata hatimu untuk dapat melihat yang baik dan yang benar, serta membimbing kamu kepada apa yang baik untukmu di dunia dan akhirat. Suratmu, wahai anak kecilku, sangat aku kagumi karena isi suratmu mengisyaratkan adanya akal yang senantiasa ingin mencari hakikat dalam usiamu yang masih muda. Padahal anak-anak seusiamu sibuk memikirkan hiasan, kecantikan, parfum dll.
Wahai anakku, selamanya Islam tidak menganiaya wanita. Yang menganiaya wanita adalah adat istiadat, kebiasaan orang-orang, serta khufarat yang masih ada saja di otak sebagian orang dan dijalankan atas nama Islam. Adapun tentang ayat yang engkau sebut, “…. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya…”, yang dimaksud adalah derajat perhatian dan pemeliharaan, bukan derajat pemaksaan dan tindakan aniaya seperti istibdad. Sedangkan, qawwamuun ‘pemimpin’ artinya adalah pertanggungjawaban atau amanah, bukan sekadar nafkah hidup dan kepemimpinan.
Mengenai masalah warisan, apakah Islam menganiaya wanita ketika menentukan bahwa baginya seperdua bagian anak laki-laki dalam kondisi tertentu, tidak pada seluruh kondisi. Kaum laki-laki diwajibkan bertanggung jawab dalam segala macam nafkah dan pertanggungjawaban materiil, sementara wanita tidak diwajibkan memberi nafkah hidup, hingga mengenai hal-hal khusus untuknya. Jika demikian, apakah Islam disebut menganiaya wanita ?

5. Haramkah Hobi Menggambar?
Pertanyaan
Saya mempunyai hobi menggambar. Apa yang memenuhi pikiran saya adalah apakah menggambar itu halal atu haram? Padahal, seperti diketahui, saya menggambar gambar-gambar yang dapat bergerak, menggambar untuk anak-anak kecil beberapa kupu-kupu dalam bentuk perempuan cantik atau pengantin laut. Tujuan hobi ini adalah untuk memupuk keahlian dan menyenangkan pikiran saya karena menggambar membantu saya meringankan tekanan saraf.
Jawaban
Alangkah baiknya seseorang yang memiliki hobi yang bermanfaat lagi indah, seperti hobi menggambar yang dapat dia nikmati, demikian pula orang lain. Yang diharamkan adalah meng-gambar orang yang tanpa pakaian. Gambar yang bergerak-gerak sehingga anak-anak kecil terhibur tidak jadi masalah. Merupakan hal yang utama jika seorang muslim sukses dalam mengeksploitasi hobinya untuk menjunjung prinsip, pikiran dan akidahnya. Bukanlah suatu perbuatan dosa jika kita menggambar tumbuh-tumbuhan, binatang, atau benda-benda padat. Pada mulanya Islam bersikap keras terhadap masalah gambar-gambar atau menggambar patung-patung dan berhala. Karena, umat Islam baru saja meninggalkan patung-patung itu. Jika gambar makhluk-makhluk hidup itu tidak menonjol (tidak dapat diraba dengan tangan) tidak apa-apa.

6. Tentang Hiasan, Ulang Tahun
Pertanyaan
Apakah boleh seorang gadis yang mengenakan hijab berhias dengan hiasan muka dan lalu lalang di jalan dengan bebas? Apakah boleh perempuan pergi ke pemandian umum (kolam renang)? Apakah boleh mengadakan perayaan ulang tahu kelahiran ? Apakah mengecat kuku dengan warna merah dihalalkan atau diharamkan? Apakah boleh shalat atau berwudhu dengan membiarkannya ?
Jawaban
Ahlan wa sahlan, wahai seorang putrid yang mulia dan berharga. Engkau membela Islam dan mengharapkan keridhaan Allah. Untukmu, saya kirim rasa syukur dan doaku yang sebenarnya.
Wanita yang mengenakan hijab, tidak boleh menghiasi mukanya dengan pulasan apapun lalu keluar dengan terbuka di jalanan. Yang diperbolehkan adalah dia berhias untuk suaminya di rumah. Jika keluar, dia tidak boleh membuka aurat kecuali muka dan telapak tangan tanpa hiasan. Pada dasarnya, aurat perempuan tidak boleh diperlihatkan di depan kaum laki-laki. Sedangkan, aurat perempuan didepan wanita-wanita muslimat adalah antara lutut dan pusar. Jika pergi kepemandian umum menyebabkan terbukanya aurat, tidak boleh. Adapun berkaitan dengan hari perayaan kelahiran dsb, maka kaum muslimin hanya ada dua hari besar, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, kita mengingatnya hanya untuk meneliti perhitungan-perhitungan kita dan meninjau kembali sikap-sikap kita, serta memperbarui tekad kita menuju arah kebaikan, keutamaan dan kebahagiaan. Jika tujuannya ini maka tidak menjadi masalah. Jika tujuannya lain dari yang diatas, maka tidak diperkenankan. Memulas kuku jari-jari tangan menghalangi masuknya air wudhu ke bawah/ke permukaan kuku sehingga shalatnya tidak sah karena wudhunya tidak benar. Wallahu ‘alam. Untukmu saya kirimkan doa yang murni.

7. Melihat Film-film Seks di Tiap Tempat
Pertanyaan
Saya menulis surat kepada Ibu agar Ibu dapat menolong saya yang tengah berada dalam cobaan. Sejak saat tertentu, saya mendengar teman-teman perempuan saya berbicara tentang film-film seks. Saya piker itu hanya cerita yang menggugah saya dan tidak demikian mempengaruhui saya dibandingkan jika saya melihatnya dengan mata kepala saya.
Sungguh, saya ditakdirkan melihat film-film itu dan didalamnya terjadi homoseksual, lesbianisme, dan seburuk-buruk perbuatan yang tidak mungkin dikerjakan kecuali oleh orang-orang yang hati/ perasaannya telah mati. Mereka telah menjadi orang-orang yang sakit jiwa dan hendak menularkannya di permukaan bumi. Hidup saya telah berubah menjadi neraka jahim. Saya berusaha melepaskan diri dari melihat film-film ini. Saya bersumpah dan bertobat. Namun, kembali saya melihatnya lagi dan demikian seterusnya. Adegan dalam film-film itu selalu mengejar-ngejar saya di mana pun saya berada. Saya paham bahwa melihat gambar-gambar seperti itu haram, kendati demikian saya tak dapat menentangnya. Saya sungguh menderita dan minta obat dari Ibu.
Pertanyaan
Obatnya adalah engkau harus menjadi orang yang berkemauan kuat, benar-benar berhubungan dengan Allah, dan menjauhi sumber-sumber film yang rendah, yang dimainkan oleh orang-orang sakit jiwa. Dalam hal ini, orang-orang Yahudi membantu menyebarluaskan film-film seperti itu di negeri kita agar keutamaan mati dan maksiat meluas. Manusia sia-sia, bodoh, dan goblog menyebarkan penyakit-penyakit dan wabah-wabah ini, terutama ke dalam masyarakat-masyarakat yang sedang dilanda krisis dan sedang hidup dalam jiwa yang kalah. Musuh justru mengimpor film-film cabul melalui video kaset atau melalui piringan-piringan hitam untuk membunuh perasaan kemanusiaan, akhlak Islam, keluhuran dan keutamaan kita. Namun, jauh sekali mereka akan sampai ke tujuan selagi kita masih memiliki benteng, serta bangkitnya sifat keperwiraan dan tanggung jawab. Saya mengusulkan untuk memperberat hukuman atas pekerjaan menyebarkan/ membuat larisnya pita-pita seperti itu sehingga pemuda-pemuda kita jangan sampai menjadi korban. Sebab, akidah dari itu semua adalah terbunuhnya jiwa, mujahadah, dan kebanggaaan sehiungga merusak mental, sia-sia, bingung, tidak mau bergerak menuju keutamaan, dan tidak mau lagi menjaga batas. Beristighfarlah, wahai Ananda dan bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (sebenar-benarnya). Naiklah engkau dengan keimananmu dari segenap kerendahan budi karena engkau adalah putri Islam yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Sekali lagi oleh banyak orang.,

8. Hukum Menyanyi dan Surat-menyurat Antara Dua Jenis?
Pertanyaan
Pertanyaan pertama, menyayi itu halal, haram ataukan makruh karena hingga kini saya tidak menemukan dalil yang jelas dan tegas sekitar hal ini? Pertanyaan kedua, ketika saya shalat merasa tidak ada kekhusyuan. Saya khawatir kalau-kalau shalat saya termasuk shalat yang lalai. Pertanyaan ketiga, saya suka berkorespondensi apakah surat-menyurat di antara anak laki-laki dan perempuan itu haram ataukah halal? Bagi saya, surat-menyurat merupakan sarana menciptakan persaudaraan, tidak ada tujuan lain. Untuk Ibu, saya sampaikan rasa hormat saya,
Jawaban
Masalah menyanyi menjadi perselisihan besar fiqih Islam, ada yang menghalalkan dengan beberapa syarat dan ada yang secara mutlak mengharamkan. Itu semua kembali pada tidak adanya dalil atau nash yang qath’i (pasti) isyaratnya. Bagi setiap orang yang berijtihad mempunyai bagiannya. Adapun apa yang saya rasakan tentang penerimaannya di dalam hati, nyanyian itu ada yang diharamkan, ada yang makruh dan ada yang halal. Yang pertama adalah lagu-lagu yang mengandung kata-kata keji, menggugah syahwat, menuntun pada perbuatan maksiat, disertai dengan tarian serta disertai dengan pornografi. Sedangkan nyanyian yang makruh adalah nyanyian yang tidak menjunjung kecerdasan dan perasaan manusia menuju tingkat yang lebih tinggi. Maksudnya adalah nyanyian yang tidak bermotivasi, membuang-buang waktu, melupakan amal-amal kebaikan dan ketaatan (ibadah), serta mendekatkan manusia ke arah maksiat dan dosa. Adapun nyanyian yang halal adalah nayanyian yang mengajak manusia pada keutamaan, menambah berkomitmen dalam akhlak baik, membesarkan cita-cita, emperkuat kehendak atau tekad, tidak membangkitkan syahwat, serta tidak melupakan zikir kepada Allah, seperti mars patriotic, kerakyatan, keagamaan, lagu-lagu seorang ibu untuk anaknya, dsb. Suara perempuan, jika ternyata menonjolkan cirri kewanitaan, yaitu yang membuat syahwat bergejolak, demikian pula suara laki-laki yang seperti itu, hukumnya tidak diperkenankan. Islam mendidik dan mengarahkan perasaan-perasaan dalam bentuk meninggikan dan meningkatkannya.
Adapun masalah khusyu dalam shalat maka banyaklah zikir kepada Allah. Kesibukan hamba Allah dalam membaca Al-Qur’an dapat menambah khusyu. Oleh sebab itu, janganlah engkau gelisah dan usahakanlah agar engkau dapat benar-benar khusyu dengan nyata. Semoga Allah memberimu taufik dan memeliharamu.
Adapun berkorespondensi antara laki-laki dan perempuan bergantung pada tujuan dan hasilnya. Dari sela-sela pengalaman saya dalam hidup, saya dapat berkata bahwa surat-menyurat antara laki-laki dan perempuan pada umumnya mengakibatkan terjadinya pertalian dan ketergantungan jiwa, kemudian dalam waktu yang sama, tidak berlanjut pada terwujudnya ikatan syar’i, yaitu menikah. Hasilnya adalah menambah banyak kesukaran dan penyakit kejiwaan. Banyak orang menyalahgunakan korespondensi laki-laki dengan wanita untuk bermain-main dalam emosi dan perasaan. Ditambah lagi bahayanya lebih besar dari manfaatnya. Pendapat saya adalah tidak perlu melakukan surat-menyurat saja diantara dua jenis. Itu lebih afdhal. Terutama, ada orang-orang yang justru menjadikan surat-menyurat antara laki-laki dan perempuan sebagai hobi mereka. Mengapa tidak surat-menyurat sesama jenis saja? Wallau a’lam.

9. Bagaimana Saya Melepaskan Diri dari Berbagai Keinginan ?
Pertanyaan
Saya seorang gadis yang tadinya mempunyai ketenangan hati hingga suatu ketika cinta dunia masuk ke dalam diri saya tanpa saya sadari bagaimana. Padahal, mestinya saya dapat mengusirnya. Sejak itu, saya hidup dalam pergolakan jiwa. Hasilnya, hati saya menjadi kosong dan sibuk dengan cinta, serta sedih karena berpisah dengan kekasih. Saya merasa ada suatu tutup yang meliputi akal dan hati saya. Saya merasa tidak dapat berkonsentrasi dan banyak lupa,. Saya telah kehilangan hikmahnya akal dan berpikir baik. Setiap saya berusaha melepaskan diri dari itu semua, saya tidak mampu. Jiwa saya penuh cinta dan keinginan. Bagaimanakah saya dapat melepaskan diri dari semua itu? Bagaimana saya dapat memadukan hak Alalh dengan hak diri saya? Sungguh, saya sekarang ini hidup dalam keadaan bingung sekali.
Jawaban
Masa pubertas merupakan periode yang dilalui oleh setiap gadis. Kadang-kadang periode ini membalikkan hidup seorang gadis 180 derajat sehingga dia hidup dalam kegelisahan. Nasihat yang dapat saya berikan adalah agar engkau senantiasa menyibukkan diri dengan bekerja atau membaca daripada me-nganggur yang hanya akan semakin menambah kesusahan atau kepayahan yang bersifat sentimen-tal. Percayalah pada dirimu dan pada kemampuanmu untuk melewati periode itu. Hendaknya, kebaikan hubunganmu dengan Allah menjdi pendorong yang akan mengembalikan keseimbangan kepada dirimu sendiri, kepribadianmu, serta perasaan-perasaanmu.
K.H. Abdullah Gymnastiar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar