Jumat, 28 Mei 2010

Ku ceritakan sebuah kisah


ihatlah tangisannya!
ku terpaku ketika ku lihat seorang anak yang menangis karena kerinduannya kepada ibunya. Bukan semata-mata karena kerinduan. Tapi karna dia ingin selalu bisa dekat dengan ibundanya. Sungguh. Aku hanya diam ketika ku tahu mengapa dia menangis. Dia sadar karna dia tak pernah ada waktu untuk dekat dengan ibunya.Ia hanya menangis, menangis dan terus menangis. Ia bertanya kepadaku,"Mba, apa mba sayang sama ibunya mba?".Ku jawab,"Ya tentu...Aku sangat sayang dengan ibuku."Dia bertanya lagi,"apa ibunya mba tu sayang sama mba?" Aku pun menjawabnya,"setiap orang tua pasti sayang kepada anaknya."Dia berkata lagi,"aku juga sayang sama ibuku..Tapi kenapa rasanya ibuku gag sayang sama aku???"Aku hanya diam kemudian berkata,"tak mungkin orang tua tak sayang pada anaknya."Lalu dia menangis lagi. Dia memegang erat tanganku. Semakin erat.Dia berkata lagi,"hatiku sakit banget,mba...Aku pengin deket sama ibuku...Tapi aku gag bisa...."Ingin rasanya aku ikut menangis. Aku hanya bisa membendung air mataku yang tiada tertahan. Ku ratapi tangisannya. Dia semakin erat memegang tanganku. Aku tak kuasa melihatnya. Aku pun sadar bahwa aku juga sangat merindukan sesosok ibu dalam hidupku ini. Walaupun aku blum bisa dekat dengannya. Walaupun terkadang aku sering mengecewakannya. Walaupun aku blum bisa membuat Ibu bangga. Tapi aku sangat sayang sama ibu. Ibu yang mengandungku. Ibu yang mengajariku seeeeegalanya. Ibu yang membesarkanku hingga sampai saat ini. Sampai aku bisa menginjakkan hidupku disebuah ma'had. Semua karna ibu. Hanya satu yang ingin ku katakan pada ibu.......


IBU....MAAFKAN AKU........


"HAnya satu pintaku tuk memandang langit biru...dipangkuan seorang ibu....hanya satu pintaku tuk bercanda dan tertawa....dalam dekap seorang ayah....Bila memang ini hanya sebuah mimpi....Ku selalu berharap....Takkan pernah terbangun.....
Hanya satu pintaku tuk memandang langit biru didekapan AYAH DAN IBU...."

THE BLESSING IN "NO" (KETIKA TUHAN BERKATA "TIDAK")




I asked God to take away my pride.
God said, "No. It is not for me to take away, but for you to give it up."

(Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku Tuhan berkata, "Tidak Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.")

I asked God to make my handicapped child whole.
God said, "No. Her spirit was whole, her body was only temporary."

(Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Tuhan berkata, "Tidak Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.")

I asked God to grant me patience.
God said, "No. Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned."

(Ya Tuhan beri aku kesabaran. Tuhan berkata, "Tidak Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.")

I asked God to give me happiness.
God said, "No. I give you blessings, happiness is up to you."
(Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri.")
I asked God to spare me pain.
God said, "No. Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to me."

(Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan. Tuhan berkata, "Tidak Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.")

I asked for all things that I might enjoy life.
God said, "No. I will give you life so that you may enjoy all things."
(Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Tuhan berkata, "Tidak Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.")
I asked God to help me LOVE others, as much as God loves me.
God said... "Ahhhh, finally you have the idea!"
(Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !")

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

Rabu, 26 Mei 2010

MENJAGA PANDANGAN


Satu hal yang hendaknya dicamkan benar-benar oleh setiap hamba Allah adalah bahwa Allah Azza wa Jalla itu ghafururrahiim. Dia adalah satu-satunya Zat yang mempunyai samudera ampunan dan kasih sayang yang Mahaluas. Tak ada dosa sebesar apapun yang tidak tenggelam dalam samudera ampunan dan rahmat kasih sayang-Nya, sejauh tidak menyekutukan-Nya.

Pantaslah Syaikh Ibnu Athoillah di dalam kitabnya yang terkenal, Al Hikam, menasehatkan, "Jika terlanjur berbuat dosa maka janganlah hal itu sampai menyebabkan patah hatimu untuk mendapatkan istiqamah kepada Tuhanmu. Sebab, kemungkinan yang demikian itu sebagai dosa terakhir yang telah ditaqdirkan bagimu."

Hati yang sakit, atau bahkan mati, disebabkan oleh noktah-noktah dosa yang bertambah dari waktu ke waktu karena amal perbuatan yang kurang terpelihara, sehingga menjadikannya hitam legam dan berkarat. Akan tetapi, bagaimana pun kondisi hati kita saat ini, tak tertutup peluang untuk sembuh, sehingga menjadi hati yang sehat sekiranya kita berjuang sekuat-kuatnya untuk mengobatinya. Ada empat virus perusak hati yang harus kita waspadai agar hati yang sakit atau mati dapat disembuhkan. Sementara hati yang sudah sehat pun dapat terawat dan terpelihara kebeningannya. Mudah-mudahan dengan mewaspadai keempat hal tersebut Allah Azza wa Jalla menolong kita.

Salah satunya yang membuat hati ini semakin membusuk, kotor dan keras membatu adalah tidak pandainya kita menahan pandangan. Barang siapa yang ketika di dunia ini tidak mahir menahan pandangan, gemar melihat hal-hal yang diharamkan Allah, maka jangan terlalu berharap dapat memiliki hati yang bersih. Umar bin Khattab pernah berkata, "Lebih baik aku berjalan di belakang singa daripada berjalan di belakang wanita." Orang-orang yang sengaja mengobral pandangannya terhadap hal-hal yang tidak hak bagi dirinya, tidak usah heran kalau hatinya lambat laun akan semakin keras membatu dan nikmat iman pun akan semakin hilang manisnya.

Sebenarnya bukan hanya mengumbar pandangan terhadap lawan jenisnya, melainkan juga orang yang matanya selalu melihat dunia ini. Melihat sesuatu yang tidak ia miliki : rumah orang lain yang lebih mewah, mobil orang lain yang lebih bagus, atau uang orang lain yang lebih banyak. Hatinya lebih bergejolak memikirkan hal-hal yang tidak dimilikinya daripada menikmati apa-apa yang dimilikinya..

Karenanya kunci bagi orang yang memiliki hati yang bening adalah tundukkan pandangan! Mendapati lawan jenis yang bukan muhrim, cepat-cepatlah tundukkan pandangan. Kalau melihat dunia jangan sekali-kali melihat ke atas. Akan capek kita jadinya, karena rizki yang telah menjadi hak kita tidak akan kita dapatkan. Lebih baik lihatlah ke bawah. Tengoklah orang yang lebih fakir dan lebih menderita daripada kita. Lihatlah orang yang jauh lebih sederhana hidupnya. Semakin sering melihat ke bawah, subhanallah, hati ini akan semakin dipenuhi oleh rasa syukur dibanding dengan orang yang suka menengadah ke atas.

Kalaupun kita akan melihat ke atas, tancapkan pandangan kita ke yang Mahaatas sekaligus, yakni kepada Zat Penguasa alam semesta. Allahu Akbar! Lihatlah Kemahakuasaan-Nya, Allah Mahakaya dan tidak pernah berkurang kekayaan-Nya walaupun selalu kita minta sampai akhir hayat. Orang yang hanya melihat ke atas dalam urusan dunia, hatinya akan cepat kotor dan hancur. Sebaliknya, kalau tunduk dalam melihat dunia dan tengadah dalam melihat keagungan serta kebesaran Allah, maka tidak bisa tidak kita akan menjadi orang yang memiliki hati bersih yang selamat.

Buya Hamka (alm) pernah berkata, "Mengapa manusia bersikap bodoh? Tidakkah engkau tatap langit yang biru dengan awan yang berarak seputih kapas? Atau engkau turuni ke lembah sehingga akan kau dapatkan air yang bening. Atau engkau bangun di malam hari, kau saksikan bintang gemintang bertaburan di langit biru dan rembulan yang tidak pernah bosan orang menatapnya. Atau engkau dengarkan suara jangkrik dan katak saling bersahutan. Sekiranya seseorang amat gemar memandang keindahan, amat senang mendengar keindahan, niscaya hatinya akan terbebas dari perbuatan keji. Karena sesungguhnya keji itu buruk, sedangkan yang buruk itu tidak akan pernah bersatu dengan keindahan."

Berbahagialah orang yang senang melihat kebaikan orang lain. Tatkala mendapatkan seseorang tidak baik kelakuannya, ia segera mahfum bahwa manusia itu bukanlah malaikat. Di balik segala kekurangan yang dimilikinya pasti ada kebaikannya. Perhatikanlah kebaikannya itu sehingga akan tumbuh rasa kasih sayang di hati. Mendengar seseorang selalu berbicara buruk dan menyakitkan, segera mahfum. Siapa tahu sekarang ia berbicara buruk, namun besok lusa berubah menjadi berbicara baik. Karenanya, dengan mendengarkan kata-kata yang baik-baiknya saja, niscaya akan tumbuh rasa kasih sayang di hati.

Jalaluddin Rumi pernah berkata, "Orang yang begitu senang dan nikmat melihat dan menyebut-nyebut kebaikan orang lain bagaikan hidup di sebuah taman yang indah. Ke sini anggrek, ke sana melati. Pokoknya kemana saja mata memandang yang nampak adalah bebungaan yang indah dan harum mewangi. Dimana-mana yang terlihat hanya keindahan. Sebaliknya, orang yang gemar melihat aib dan kejelekkan orang lain, pikirannya hanya diselimuti dengan aneka keburukan sementara hatinya hanya dikepung dengan prasangka-prasangka buruk. Karenanya, kemana pun matanya melihat, yang tampak adalah ular, kalajengking, duri, dan sebagainya. Dimana saja ia berada senantiasa tidak akan pernah dapat menikmati indahnya hidup ini."

Sungguh berbahagialah orang yang pandai memelihara pandangannya karena ia akan senantiasa merasakan nikmatnya kebeningan hati. Allah Azza wa Jalla adalah Zat Maha Pembolak-balik hati hamba-Nya. Sama sekali tidak sulit baginya untuk menolong siapapun yang merindukan hati yang bersih dan bening sekiranya ia berikhtiar sungguh-sungguh. Allahu’alaM.***



(Sumber : Tabloid MQ EDISI 10/TH.1/FEBRUARI 2001)

Sabtu, 22 Mei 2010

Mengendalikan syahwat


“Jangan kamu dekat-dekat pada perzinaan, karena sesung-guhnya dia itu perbuatan yang kotor dan cara yang sangat tidak baik.” (QS. Al-Isra’:32)

Sahl bin Sa’d berkata: Rasulullah saw bersabda : “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada diantara dua janggutnya dan dua kakinya maka aku menjamin untuknya sorga.” (HR. Bukhari)


Menjaga kemaluan

Adab berpakaian dalam Islam :
Hendaknya ikhwan menahan seluruh auratnya dan demikian juga dengan akhwat.

“Katakanlah kepada orang-orang mu’min laki-laki: hendaklah mereka itu menundukkan sebahagian pandangan-nya dan menjaga kemaluannya; karena yang demikian itu lebih bersih bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahameneliti terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (An-Nur : 30)


“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah Menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda Kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf 7:26)

Tidak boleh menggunakan pakaian yang membentuk dan tipis sehingga menampilkan aurat.

“Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan-perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (Riwayat Muslim)

Tidak berpakaian dengan maksud sombong

Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak melihat dengan pan-dangan rahmat terhadap orang yang menurunkan sarung lebih dari mata kaki karena sombong.” (HR. Bukhari, Muslim)


Ikhwan tidak menyerupai akhwat dan demikian sebaliknya

Rasulullah saw. pernah menghitung orang-orang yang dilaknat di dunia ini dan disambut juga oleh Malaikat di antaranya ialah laki-laki yang memang oleh Allah dijadikan betul-betul laki-laki, tetapi dia menjadikan dirinya sebagai perempuan dan menyerupai perempuan, dan yang kedua, ialah perempuan yang memang dicipta oleh Allah sebagai perempuan betul-betul, tetapi kemudian dia menjadikan dirinya sebagai laki-laki dan menyerupai laki-laki (HR. Thabarani)

Ikhwan tidak menggunakan perhiasan emas dan sutra

Umar bin Alkhotthob r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kamu jangan memakai sutra. Maka siapa yang memakainya di dunia, tidak akan memakainya di akherat. (Bukhari, Muslim)


Anas r.a. berkata: Rasulullah saw. telah mengizinkan bagi Azzubair dan Abdurrahman bin Auf memakai sutra karena keduanya menderita sakit gatal-gatal. (Bukhari, Muslim)

Tujuannya adalah untuk pendidikan moral yang tinggi demi menjaga sifat keperwiraan laki-laki dari segala bentuk kelemahan serta untuk memberantas sifat bermewah-mewah.

Tidak berpakaian seperti pakaian spesialis yang dipakai oleh orang-orang kafir seperti Yahudi, Kristen dan penyembah-penyembah berhala. Ummat ini baik yang laki-laki ataupun perempuan harus mempunyai ciri-ciri tersendiri baik dalam hal-hal yang nampak maupun tersembunyi.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka.” (Riwayat Thabrani)


Menjaga pandangan

Adab pergaulan dalam Islam :
Pergaulan hendaknya diniatkan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah

“Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat 49:13)

Hendaknya ikhwan menahan sebagian pandangannya dan demikian juga dengan akhwat.
Hendaklah menundukkan pandangan dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT. Karena pandangan dapat membangkitkan nafsu birahi dan merangsang pelakunya untuk terjerumus ke dalam dosa dan ma’shiat. Oleh karena itu Al-Qur’an memberikan peringatan keras terhadap pandangan liar.

“Katakanlah kepada orang-orang Mu’min : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; dan demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur [24]:30)

Sabda Rasulullah saw :

“Pandangan itu merupakan salah satu anak panah iblis”


Dua mata itu berzina dan zinanya mata ialah melihat” (HR. Bukhari)

Salah satu keringanan Islam adalah Dia membolehkan melihat yang sifatnya mendadak pada bahagian yang seharusnya tidak boleh.

“Dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang melihat dengan mendadak. Maka jawab Nabi: Palingkanlah pandanganmu itu!” (HR. Muslim)


“Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

Perempuan melihat laki-laki tidak pada auratnya, hukumnya mubah, selama tidak diikuti dengan syahwat atau tidak dikuatirkan akan menimbulkan fitnah.
Sebagian ulama yang extrimis menganggap, bahwa perempuan sama sekali tidak boleh melihat anggota laki-laki yang manapun. Mereka membawa dalil hadis yang diriwayatkan oleh Nabhan bekas hamba Ummu Salamah, bahwa Rasulullah saw. pernah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah yang waktu itu Ibnu Ummi Maktum masuk ke rumahnya. Nabi bersabda : pakailah tabir. Kemudian kedua isteri Nabi itu berkata: “Dia (Ibnu Ummi Maktum) itu buta!” Maka jawab Nabi: “Apakah kalau dia buta, kamu juga buta? Bukankah kamu berdua melihatnya?”
Tetapi dari kalangan ahli tahqiq (orang-orang yang ahli dalam penyelidikannya terhadap suatu hadits/pendapat) mengatakan: Hadis ini tidak sah menurut ahli-ahli Hadis, karena Nabhan yang meriwayatkan Hadis ini salah seorang yang omongannya tidak dapat diterima.
Kalau ditakdirkan hadis ini sahih, adalah suatu sikap kerasnya Nabi kepada isteri-isterinya karena kemuliaan mereka, sebagaimana beliau bersikap keras dalam persoalan hijab.
Ikhwan tidak memegang akhwat dan demikian sebaliknya

Rasulullah saw. pernah bersabda sbb: “Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (Riwayat Thabarani, baihaqi dan rawi-rawinya thabarani adalah kepercayaan)

Jauhi saja perempuan/laki-laki yang tidak menjaga adab ini.


Ikhwan dan akhwat harus menjaga jarak; sebaiknya sebatas dimana mereka tidak mencium wewangian dari lawan jenisnya

“Siapa saja perempuan yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka perempuan tersebut dianggap berzina; dan tiap-tiap mata ada zinanya.” (Riwayat Nasa’i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Tidak “berdua-duaan” baik dalam zhahir maupun batin.
Sebaiknya jika hendak melakukan pertemuan yang cukup lama, ikhwan membawa teman ikhwannya dan akhwat pun membawa teman akhwatnya. Teman disini ditujukan agar dapat mengingatkan jika dia bergaul melewati batas.

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah saitan.” (Riwayat Ahmad)

Segala bentuk pergaulan jika membangkitkan nafsu syahwat, maka itu adalah haram


Mahram

Laki-laki hanya boleh melihat muka dan kedua telapak tangan perempuan yang memang ada rukhsah untuk dinampakkan. Larangan ini dikecuali-kan untuk 12 orang :
Suami
Ayah, baik dari pihak ayah ataupun ibu
Ayah mertua
Anak-anak laki-lakinya. Termasuk juga cucu, baik dari anak laki-laki ataupun dari anak perempuan
Anak-anaknya suami.
Saudara laki-laki, baik sekandung, sebapa atau seibu
Keponakan.
Sesama perempuan yang seagama baik yang ada kaitannya dengan nasab ataupun orang lain
Hamba sahaya
Keponakan dari saudara perempuan
Orang-orang yang ikut serumah yang tidak ada rasa bersyahwat
Anak-anak kecil yang tidak mungkin bersyahwat ketika melihat aurat perempuan

Maraji’
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam

WANITA PENGHUNI SYURGA


Ketika Baginda Rasul SAW mengatakan Penghuni Neraka kelak lebih banyak kaum wanita. maka salah satu sahabat bertanya, ya Rasulullah Apakah mereka tidak gemar beribadah kepada Allah bukan jawab rasulullah SAW, lalu kenapa ?
Mereka bahkan lebih taat menjalankan Sholat, puasa dan hadir dalam majlis ta'lim tapi mereka tidak bisa menjaga kehormatan suaminya.
Diantaranya :
1. Mengeluhkan uang belanja yang diberikan suaminya ( tidak mensyukurinya )
2. Menceritakan kekurangan suaminya ( tidurnya mendengkur dan lain sebagainya )
3. Tidak dapat menjaga harta suaminya

Dalam hadits lain disebutkan :
1. Ya Rasulullah siapakah yang berhak atas diriku tanya seorang muslimah? Suamimu, lalu siapa lagi Ibumu jawab Rasulullah
2. Rasulullah bersabda " Seandainya Allah Mengizinkan Manusia menyembah manusia Maka aku suruh seorang istri menyembah suaminya.

Lalu siapakah wanita penghuni syurga ?
1. Wanita yang menegakkan Sholat
2. Wanita yang menjalankan Puasa dibulan Ramadhan
3. Wanita yang menjaga kehormatan dirinya ( diantaranya menutup aurat )
4. Patuh pada suami, dan suaminya ikhlas kepadanya

Kamis, 20 Mei 2010

KEPADA ANAK PEREMPUANKU


Semoga DIA menjadikanmu manusia yang halus perasaannya sedemikian halus, hingga dapat kaurasakan derita orang-orang yang terlunta di lorong-lorong peradaban dan dapat kau jelang mereka dengan penuh kasih sayang karena mereka adalah bagian dari dirimu juga, perempuan.

Semoga DIA menjadikanmu manusia yang tajam pemikirannya sedemikian tajam, hingga dapat kau pecahkan buih-buih kebencian yang meracuni pengetahuan dan jernihlah muara sejernih hulunya karena abadinya nilai-nilai kesempurnaan tak dapat digantungkan kepada apa pun lagi selain kepada bening cintamu, perempuan.

Semoga DIA menjadikanmu manusia yang kuat sendirian sedemikian kuat, hingga ketika kau telah mampu hidup tanpa bergantung kau pun mampu memilih untuk seutuhnya tergantung kepada siapa pun yang dihadirkanNYA untukmu karena kau sadar bahwa kau memang tercipta untuk dinikahi, perempuan.

Semoga DIA menjadikanmu manusia yang tinggi martabatnya sedemikian tinggi, hingga dapat kau rendahkan hatimu serendah-rendahnya dan tangguhlah azab bagi mereka yang belum ridho mengesakanNYA sungguh esalah sucimu hanya dengan DIA sebagai saksi karena kenyataanmu memanglah tersembunyi, perempuan.

Semoga DIA menjadikanmu manusia yang dapat menahan pandangan sedemikian tahan, hingga ingatanmu kepadaNYA mampu menghanguskan setiap nafsu yang menyerang dari dalam dan luar dirimu dan menjadi cahaya lah wajahmu bagi pencari kebenaran serta hanya cadar hitam lah rupamu bagi pencari pembenaran karena hanya DIA lah yang kau jumpa dan hanya wajah NYA yang kau damba setiap kau temukan dirimu dalam cinta
dan..........
DIA lah hijab dihadapan siapa pun kau berada.

Masih Perlukah Wanita Belajar Memasak?


Sebuah pekerjaan rumah tangga yang kini mulai ditinggalkan wanita modern.

Hasan mengernyitkan kening ketika menyantap nasi goreng buatan Rahmi, istri barunya. Di bibirnya tersungging sebuah senyum tipis, sementara Rahmi memandang suaminya penuh rasa cemas. Benar dugaannya, hingga kali ketiga ia memasakkan nasi goreng untuk suaminya ternyata belum juga bisa terasa pas di lidah.
"Enak...," hibur suaminya sambil meneruskan, "Cuma terlalu asin." Rahmi tersenyum kecut menahan malu. Setelah hampir sebulan lalu keduanya menikah, baru tak lebih dari dua pekan mereka menempati rumah kontrakannya. Sejak saat itu Rahmi memang harus memasak, mencuci, dan menyeterika sendiri. Pekerjaan-pekerjaan yang tak pernah ia sentuh ketika masih gadis. Ibunya tak pernah mengajarkan pekerjaan-pekerjaan semacam itu kepadanya, dan semasa kuliah pun habis waktunya untuk belajar melulu.
Beruntung, Hasan termasuk suami yang mau mengerti latar belakang kehidupan istrinya, hingga selanjutnya justru Hasanlah yang mengajari Rahmi berbagai resep masakan.
Di era globalisasi ini, semakin banyak gadis yang senasib seperti Rahmi. Sekolah tinggi, pandai, mandiri, tetapi tak bisa memasak, tak suka mencuci ataupun menyapu halaman. Kamarnya penuh buku diktat berantakan, debu di rak buku dan jendela sudah berminggu-minggu belum dibersihkan, tetapi gadis penghuni kamar itu tetap asyik berkutat dengan buku-buku pelajaran dan komputernya.
Jika dilihat dari kesibukan jadwal kuliah dan materi pelajaran yang ekstra berat, kita mungkin bisa memahami mengapa gadis-gadis pandai itu begitu giat belajar hingga melalaikan pekerjaan-pekerjaan teknis. Dianggapnya pekerjaan-pekerjan itu hanya membuang waktu, buang tenaga, tidak bermanfaat, dan terlalu remeh dibandingkan tugas belajar yang berat. Benarkah pendapat itu?
Tentu saja salah besar. Setiap pekerjaan, seremeh apapun, pasti ada manfaatnya. Khusus untuk pekerjaan-pekerjaan kecil dalam rumah tangga seperti ini, sebenarnya memiliki manfaat cukup besar pula bagi kaum hawa. Apa saja manfaatnya, akan kita bahas berikut ini.
Bukan Pekerjaan Remeh
Pekerjaan memasak, misalnya, akan menajamkan perasaan seseorang. Kepandaian merajang bawang merah dengan sama tipis, sama sekali bukan hal yang mudah. Memperkirakan minyak agar tidak terlalu panas sehingga kerupuk bisa mekar dengan baik sempurna, kuningnya pas, dan tidak terlalu coklat pun butuh kepekaan perasaan. Belum lagi persoalan penataan hidangan di meja makan, bagaimana bisa nampak lebih menarik untuk disantap, semuanya butuh kelembutan perasaan dan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan.
Mencuci, sekilas nampak seperti pekerjaan kasar semata. Ternyata di sana tetap dibutuhkan juga latihan kesabaran. Kaos kaki dekil, hanya bisa dibersihkan dengan menguceknya kuat-kuat berkali-kali. Bagian dalam kerah baju dan saku, perlu gosokan pelan namun teliti karena debunya tersembunyi di bagian yang sulit dikucek. Belum lagi saat menjemurnya. Jika asal-asalan merentangkan jemuran, ketika kering baju menjadi kusut. Tetapi jika dijemur dengan rapi, hati-hati, diluruskan serat-serat kainnya, maka baju akan lebih terawat rapi, tak mudah kusut maupun molor.
Begitu juga dengan meyeterika, membutuhkan latihan kesabaran yang tak ringan. Untuk bisa menyeterika kerah baju, bahu yang letaknya menyudut, lipatan-lipatan rok yang harus ditata satu demi satu, semuanya tak bisa dikerjakan dengan kasar dan sembarangan dan membutuhkan ketrampilan motorik halus jari-jari tangan pula.
Bagaimana dengan membersihkan kamar, menata buku, atau memasang vas bunga di meja, apakah semuanya pekerjaan remeh? Sama sekali tidak, karena semua ini akan mempertajam kepekaan para gadis terhadap kebersihan dan keindahan rumahnya kelak. Jika terbiasa dengan kamar seperti kapal pecah, lantas siapa yang nantinya berinisiatif memperindah rumahnya kelak? Padahal merawat bunga dalam pot bukan hal yang ringan. Membersihkan debu di sela-sela susunan buku, di sudut-sudut jendela pun butuh ketelatenan. Apakah harus suami yang mengerjakannya? Atau menggantungkan kepada pembantu? Ada pembantu pun tak akan berguna, jika majikannya tak peka terhadap kebersihan dan keindahan rumah.


Persiapkan Gadis-gadis Kita
Walaupun kita merasa sebagai orang modern, jangan sekali-sekali merasa tak perlu mengajarkan ketrampilan-ketrampilan rumah tangga kepada gadis-gadis kita. Apapun kesibukan mereka, latihlah gadis-gadis itu untuk bisa (walau tak harus pandai) memasak, menjahit, mencuci maupun menyeterika. Seperti yang sudah kita bahas, pekerjaan-pekerjaan tersebut turut berperan dalam membentuk karakter feminin dalam kepribadian mereka.
Jika gadis-gadis trampil melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, kepekaan perasaan bisa tetap terjaga, juga kepekaan terhadap kebersihan lingkungan dan tumbuhlah pula cita rasa keindahannya. Kelembutan tangan dan kelincahan motorik halus jari-jari tangan mereka pun tetap terjaga. Dan pada akhirnya, semua itu akan membantu menghaluskan kejiwaan mereka, menumbuhkan kesabaran dan ketelatenannya.
Kepribadian yang halus dan lembut seperti ini akan menyeimbangkan kemandirian, kepandaian dan kemampuan rasio yang mereka dapatkan dari sekolah-sekolah formal yang ada.
Di jaman kehidupan Rasulullah, gadis-gadis telah mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan berkeluarga sebelum mereka baligh. Sehingga ketika datang saat baligh, mereka telah dewasa dan siap untuk menjalani hidup pernikahan. Apakah terlalu muda? Tidak, karena kepribadian mereka telah cukup matang. Jauh berbeda dengan kepribadian gadis-gadis usia baligh sekarang, yang justru sedang berada dalam masa kritis sebagai remaja yang sedang mencari jati diri. Ini semua gara-gara para orang tua lalai untuk mendewasakan gadis-gadis mereka sebelum baligh.
Karena keadaan memang sudah berbeda, kita pun tak bisa melawan arus dengan mudah. Anak-anak gadis kita tetap harus mengikuti pola perkembangan masyarakat kita, tetapi jangan sekali-sekali lupa untuk tidak memberikan kebutuhan pendidikan kepribadian yang paling mereka butuhkan untuk masa-masa berkeluarganya kelak. Bukankah suami akan lebih sayang jika istri yang memasakkan makanan untuknya?
“dan bekerjalah kamu, maka Allah dan RosulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu dan kamu akan dikembalikan kepada (ALlah) yang maha mengetahui yang ghoib dan yang nyata”

Sabtu, 15 Mei 2010

Zainab Al-Ghazali menjawab : “PROBLEMATIKA MUDA-MUDI”



1. Cinta yang Bersih
Pertanyaan :
Saya seorang gadis berusia 19 tahun dan alhamdulillah saya mempunyai keimanan yang cukup yang dapat mencegah saya dari perbuatan maksiat. Saya hendak meminta pendapat tentang suatu perkara yang penting bagi saya. Sejak dua tahun yang lalu, saya berkenalan dengan seorang pemuda yang lebih tua dari saya. Dia adalah seorang pemuda yang taat beragama. Saya sangat mengaguminya. Berlalu beberapa hari, saya melihat dia memperhatikan saya sehingga dia hafal saat-saat saya keluar dari pekerjaan. Dia melihat saya dengan pandangan mata yang bersih, tetapi dia tidak berani berbicara dengan saya pada suatu kesempatan pun. Kondisi seperti itu sudah berjalan dua tahun lamanya. Keadaan tersebut membuat saya semakin merindukannya, namun hal itu jauh dari perasaan-perasaan murahan. Begitu juga dugaan saya terhadapnya. Saya pun shalat istikharah sehingga akhirnya saya merasa terlepas dari kelelahan berpikir dan sangat gembira. Akhirnya, dia berusaha berbicara dengan saya lebih dari satu kali, namun saya tidak melayaninya., Lalu, ada beberapa orang lain meminang saya, tapi saya menolak karena pemuda pertama itu.
Jawaban
Perilakumu terhadap pemuda itu merupakan perilaku gadis yang komitmen terhadap aturan-aturan agama, akhlak-akhlak akidah, dan kesopanan-kesopanan syariat. Engkau mencintai dia dan menyimpan perasaan cinta itu dalam hati. Sebagaimana engkau, pemuda itu pun tidak keluar dari batas-batas susila dan akhlak ketika bertujuan agar engkau menjadi teman hidupnya. Alangkah baiknya jika seorang pemuda dan gadis berlaku seperti itu dengan kebaikan sopan-santun, kebaikan bertindak, serta luhrnya tindak-tanduk dan perasaan. Jika pemuda yang memiliki iltizam dan beragama ini mengharapkan engkau menjadi jodohnya, hendaknya dia memasukinya melalui pintu yang benar, yaitu pintu keluarga. Jika hal itu tidak terjadi da pemuda itu tidak maju, pesanku wahai Ananda, janganlah engkau hanya terpaku padanya. Memang benar kekagumanmu terhadapnya karfena agama, akhlak, serta kesopanannya, dan memang hal itu untuk dikagumi. Namun, semuanya itu terdapat juga dada diri orang lain. Adapaun mengenai istikharah, seharusnya dikerjakan setelah pemuda itu maju atau meminang engkau, secara resmi.

2. Generasi ini, Sedikit kesabarannya
Pertanyaan
Saya seorang gadis yang telah mendekati umur 20 tahun dan berpegang teguh pada agama, alhamdulillah. Tetapi saya mengalami permasalahan yang hampir-hampir memeras hati saya jika tidak karena adanya keimanan saya kepada Allah Ta’ala.
Permasalahan pertama adalah keadaan saya yang berasal dari banyaknya kegelisahan sehingga tensi darah saya naik dengan cepat, badan sering gemetaran, demikian pula kedua tangan saya. Saya hanya sedikit dapat berkonsentrasi dan sukar berbicara, terutama sekali di depan laki-laki. Permasalahan kedua, saya mengalami jiwa yang terombang-ambing dan tidak tenang. Saya ingin menjadi orang yang tenang, tetapi tidak bisa. Bagaimana pemecahan yang tepat ?
Jawaban
Saya berdoa kepada Allah Ta’ala agar Dia menguatkan keimananmu dan menolongmu mengatasi segala permasalahan yang menurut pendapat saya pemecahannya mudah saja. Hanya saja, engkau terlalu tidak sabar, cepat mengeluh, cepat lelah, cepat frustasi dan berputus asa hanya karena sebab yang sederhana. Memang benar, permasalahanmu banyak, lebih dari sekadar keadaan ketegangan, pergolakan jiwa, serta kegelisahan syaraf dalam jiwa anak-anak muda dewasa ini. Namun, batas minimal dari kesabaran dan upaya menahan diri hingga mampu menghadapi tekanan-tekanan, kesukaran-kesukaran. Permasalahan pertama bersumber dari kurangnya rasa percaya pada dirimu dan selalu ketakutan tidak memperoleh taufik dalam bicara atau bertindak. Pemecahan untuk itu adalah engkau dianjurkan untuk percaya pada diri sendiri, berusaha lebih banyak mendengar dahulu daripada bicara, serta memiliki pemikiran yang lebih banyak dahulu sebelum bereaksi cepat dan terburu-buru. Permasalahan kedua berkaitan dengan yang pertama. Hal gelisah, tegang, tidak ada keseimbangan, cepat marah dan terlalu reaktif merupakan sebagian dari sekian banyak pertanda usia pubertas.

3. Memiliki Televisi
Pertanyaan
Pertanyaan saya adalah mengenai memiliki televisi. Banyak kalangan yang lebih memilih tidak memilikinya dengan alasan haram. Apakah syara’ melarang kita memiliki televisi ?
Jawaban
Pada dasarnya tentu saja alat itu sendiri tidak haram. Permasalahannya terletak pada apa yang ditayangkan di dalamnya kepada jutaan pemirsa. Memang, penggunaan televisi sedang berada pada tahap yang berbahaya. Televisi merupakan satu di anatara berbagai alat modern yang memiliki daya tarik dan efek dalam kehidupan manusia. Sayangnya, banyak dari apa yang ditayangkan di dalam televisi telah keluar dari jalur kesopanan akidah dan akhlak Islam. Barangkali, itulah yang menjadi sebab banyak para pemuka agama melarang orang-orang mempergunakan alat ini, jangan sampai ada di rumah-rumah mereka. Namun televisi juga mempunyai manfaat jika dipergunakan dengan baik.

4. Apakah Islam itu Menganiaya Wanita
Pertanyaan
Saya seorang gadis berusia lima belas tahun. Saya sangat malu terhadap diri sendiri karena terlahir sebagai perempuann. Saya berpendapat bahwa Islam telah menganiaya perempuan dan mencabut banyak haknya. Di dalam Islam terdapat banyak ayat yang menunjukkan adanya hal itu, seperti firman Allah,
“… akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya..“ (QS. 2:228)
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita …” (QS. 4:34)
Yang menjadi sebab hal itu adalah pemberian nafkah hidup. Padahal perempuan itu dapat menafkahi dirinya, tidak harus membutuhkan laki-laki. Juga dalam firman Allah, “… bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan … (QS. 4:176)
Jawaban
Saya berdoa kepada Allah agar memberikan pemahaman yang baik, kesempurnaan iman, srta keyakinan yang tidak tergoyahkan, juga agar Allah membuka kedua mata hatimu untuk dapat melihat yang baik dan yang benar, serta membimbing kamu kepada apa yang baik untukmu di dunia dan akhirat. Suratmu, wahai anak kecilku, sangat aku kagumi karena isi suratmu mengisyaratkan adanya akal yang senantiasa ingin mencari hakikat dalam usiamu yang masih muda. Padahal anak-anak seusiamu sibuk memikirkan hiasan, kecantikan, parfum dll.
Wahai anakku, selamanya Islam tidak menganiaya wanita. Yang menganiaya wanita adalah adat istiadat, kebiasaan orang-orang, serta khufarat yang masih ada saja di otak sebagian orang dan dijalankan atas nama Islam. Adapun tentang ayat yang engkau sebut, “…. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya…”, yang dimaksud adalah derajat perhatian dan pemeliharaan, bukan derajat pemaksaan dan tindakan aniaya seperti istibdad. Sedangkan, qawwamuun ‘pemimpin’ artinya adalah pertanggungjawaban atau amanah, bukan sekadar nafkah hidup dan kepemimpinan.
Mengenai masalah warisan, apakah Islam menganiaya wanita ketika menentukan bahwa baginya seperdua bagian anak laki-laki dalam kondisi tertentu, tidak pada seluruh kondisi. Kaum laki-laki diwajibkan bertanggung jawab dalam segala macam nafkah dan pertanggungjawaban materiil, sementara wanita tidak diwajibkan memberi nafkah hidup, hingga mengenai hal-hal khusus untuknya. Jika demikian, apakah Islam disebut menganiaya wanita ?

5. Haramkah Hobi Menggambar?
Pertanyaan
Saya mempunyai hobi menggambar. Apa yang memenuhi pikiran saya adalah apakah menggambar itu halal atu haram? Padahal, seperti diketahui, saya menggambar gambar-gambar yang dapat bergerak, menggambar untuk anak-anak kecil beberapa kupu-kupu dalam bentuk perempuan cantik atau pengantin laut. Tujuan hobi ini adalah untuk memupuk keahlian dan menyenangkan pikiran saya karena menggambar membantu saya meringankan tekanan saraf.
Jawaban
Alangkah baiknya seseorang yang memiliki hobi yang bermanfaat lagi indah, seperti hobi menggambar yang dapat dia nikmati, demikian pula orang lain. Yang diharamkan adalah meng-gambar orang yang tanpa pakaian. Gambar yang bergerak-gerak sehingga anak-anak kecil terhibur tidak jadi masalah. Merupakan hal yang utama jika seorang muslim sukses dalam mengeksploitasi hobinya untuk menjunjung prinsip, pikiran dan akidahnya. Bukanlah suatu perbuatan dosa jika kita menggambar tumbuh-tumbuhan, binatang, atau benda-benda padat. Pada mulanya Islam bersikap keras terhadap masalah gambar-gambar atau menggambar patung-patung dan berhala. Karena, umat Islam baru saja meninggalkan patung-patung itu. Jika gambar makhluk-makhluk hidup itu tidak menonjol (tidak dapat diraba dengan tangan) tidak apa-apa.

6. Tentang Hiasan, Ulang Tahun
Pertanyaan
Apakah boleh seorang gadis yang mengenakan hijab berhias dengan hiasan muka dan lalu lalang di jalan dengan bebas? Apakah boleh perempuan pergi ke pemandian umum (kolam renang)? Apakah boleh mengadakan perayaan ulang tahu kelahiran ? Apakah mengecat kuku dengan warna merah dihalalkan atau diharamkan? Apakah boleh shalat atau berwudhu dengan membiarkannya ?
Jawaban
Ahlan wa sahlan, wahai seorang putrid yang mulia dan berharga. Engkau membela Islam dan mengharapkan keridhaan Allah. Untukmu, saya kirim rasa syukur dan doaku yang sebenarnya.
Wanita yang mengenakan hijab, tidak boleh menghiasi mukanya dengan pulasan apapun lalu keluar dengan terbuka di jalanan. Yang diperbolehkan adalah dia berhias untuk suaminya di rumah. Jika keluar, dia tidak boleh membuka aurat kecuali muka dan telapak tangan tanpa hiasan. Pada dasarnya, aurat perempuan tidak boleh diperlihatkan di depan kaum laki-laki. Sedangkan, aurat perempuan didepan wanita-wanita muslimat adalah antara lutut dan pusar. Jika pergi kepemandian umum menyebabkan terbukanya aurat, tidak boleh. Adapun berkaitan dengan hari perayaan kelahiran dsb, maka kaum muslimin hanya ada dua hari besar, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, kita mengingatnya hanya untuk meneliti perhitungan-perhitungan kita dan meninjau kembali sikap-sikap kita, serta memperbarui tekad kita menuju arah kebaikan, keutamaan dan kebahagiaan. Jika tujuannya ini maka tidak menjadi masalah. Jika tujuannya lain dari yang diatas, maka tidak diperkenankan. Memulas kuku jari-jari tangan menghalangi masuknya air wudhu ke bawah/ke permukaan kuku sehingga shalatnya tidak sah karena wudhunya tidak benar. Wallahu ‘alam. Untukmu saya kirimkan doa yang murni.

7. Melihat Film-film Seks di Tiap Tempat
Pertanyaan
Saya menulis surat kepada Ibu agar Ibu dapat menolong saya yang tengah berada dalam cobaan. Sejak saat tertentu, saya mendengar teman-teman perempuan saya berbicara tentang film-film seks. Saya piker itu hanya cerita yang menggugah saya dan tidak demikian mempengaruhui saya dibandingkan jika saya melihatnya dengan mata kepala saya.
Sungguh, saya ditakdirkan melihat film-film itu dan didalamnya terjadi homoseksual, lesbianisme, dan seburuk-buruk perbuatan yang tidak mungkin dikerjakan kecuali oleh orang-orang yang hati/ perasaannya telah mati. Mereka telah menjadi orang-orang yang sakit jiwa dan hendak menularkannya di permukaan bumi. Hidup saya telah berubah menjadi neraka jahim. Saya berusaha melepaskan diri dari melihat film-film ini. Saya bersumpah dan bertobat. Namun, kembali saya melihatnya lagi dan demikian seterusnya. Adegan dalam film-film itu selalu mengejar-ngejar saya di mana pun saya berada. Saya paham bahwa melihat gambar-gambar seperti itu haram, kendati demikian saya tak dapat menentangnya. Saya sungguh menderita dan minta obat dari Ibu.
Pertanyaan
Obatnya adalah engkau harus menjadi orang yang berkemauan kuat, benar-benar berhubungan dengan Allah, dan menjauhi sumber-sumber film yang rendah, yang dimainkan oleh orang-orang sakit jiwa. Dalam hal ini, orang-orang Yahudi membantu menyebarluaskan film-film seperti itu di negeri kita agar keutamaan mati dan maksiat meluas. Manusia sia-sia, bodoh, dan goblog menyebarkan penyakit-penyakit dan wabah-wabah ini, terutama ke dalam masyarakat-masyarakat yang sedang dilanda krisis dan sedang hidup dalam jiwa yang kalah. Musuh justru mengimpor film-film cabul melalui video kaset atau melalui piringan-piringan hitam untuk membunuh perasaan kemanusiaan, akhlak Islam, keluhuran dan keutamaan kita. Namun, jauh sekali mereka akan sampai ke tujuan selagi kita masih memiliki benteng, serta bangkitnya sifat keperwiraan dan tanggung jawab. Saya mengusulkan untuk memperberat hukuman atas pekerjaan menyebarkan/ membuat larisnya pita-pita seperti itu sehingga pemuda-pemuda kita jangan sampai menjadi korban. Sebab, akidah dari itu semua adalah terbunuhnya jiwa, mujahadah, dan kebanggaaan sehiungga merusak mental, sia-sia, bingung, tidak mau bergerak menuju keutamaan, dan tidak mau lagi menjaga batas. Beristighfarlah, wahai Ananda dan bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (sebenar-benarnya). Naiklah engkau dengan keimananmu dari segenap kerendahan budi karena engkau adalah putri Islam yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Sekali lagi oleh banyak orang.,

8. Hukum Menyanyi dan Surat-menyurat Antara Dua Jenis?
Pertanyaan
Pertanyaan pertama, menyayi itu halal, haram ataukan makruh karena hingga kini saya tidak menemukan dalil yang jelas dan tegas sekitar hal ini? Pertanyaan kedua, ketika saya shalat merasa tidak ada kekhusyuan. Saya khawatir kalau-kalau shalat saya termasuk shalat yang lalai. Pertanyaan ketiga, saya suka berkorespondensi apakah surat-menyurat di antara anak laki-laki dan perempuan itu haram ataukah halal? Bagi saya, surat-menyurat merupakan sarana menciptakan persaudaraan, tidak ada tujuan lain. Untuk Ibu, saya sampaikan rasa hormat saya,
Jawaban
Masalah menyanyi menjadi perselisihan besar fiqih Islam, ada yang menghalalkan dengan beberapa syarat dan ada yang secara mutlak mengharamkan. Itu semua kembali pada tidak adanya dalil atau nash yang qath’i (pasti) isyaratnya. Bagi setiap orang yang berijtihad mempunyai bagiannya. Adapun apa yang saya rasakan tentang penerimaannya di dalam hati, nyanyian itu ada yang diharamkan, ada yang makruh dan ada yang halal. Yang pertama adalah lagu-lagu yang mengandung kata-kata keji, menggugah syahwat, menuntun pada perbuatan maksiat, disertai dengan tarian serta disertai dengan pornografi. Sedangkan nyanyian yang makruh adalah nyanyian yang tidak menjunjung kecerdasan dan perasaan manusia menuju tingkat yang lebih tinggi. Maksudnya adalah nyanyian yang tidak bermotivasi, membuang-buang waktu, melupakan amal-amal kebaikan dan ketaatan (ibadah), serta mendekatkan manusia ke arah maksiat dan dosa. Adapun nyanyian yang halal adalah nayanyian yang mengajak manusia pada keutamaan, menambah berkomitmen dalam akhlak baik, membesarkan cita-cita, emperkuat kehendak atau tekad, tidak membangkitkan syahwat, serta tidak melupakan zikir kepada Allah, seperti mars patriotic, kerakyatan, keagamaan, lagu-lagu seorang ibu untuk anaknya, dsb. Suara perempuan, jika ternyata menonjolkan cirri kewanitaan, yaitu yang membuat syahwat bergejolak, demikian pula suara laki-laki yang seperti itu, hukumnya tidak diperkenankan. Islam mendidik dan mengarahkan perasaan-perasaan dalam bentuk meninggikan dan meningkatkannya.
Adapun masalah khusyu dalam shalat maka banyaklah zikir kepada Allah. Kesibukan hamba Allah dalam membaca Al-Qur’an dapat menambah khusyu. Oleh sebab itu, janganlah engkau gelisah dan usahakanlah agar engkau dapat benar-benar khusyu dengan nyata. Semoga Allah memberimu taufik dan memeliharamu.
Adapun berkorespondensi antara laki-laki dan perempuan bergantung pada tujuan dan hasilnya. Dari sela-sela pengalaman saya dalam hidup, saya dapat berkata bahwa surat-menyurat antara laki-laki dan perempuan pada umumnya mengakibatkan terjadinya pertalian dan ketergantungan jiwa, kemudian dalam waktu yang sama, tidak berlanjut pada terwujudnya ikatan syar’i, yaitu menikah. Hasilnya adalah menambah banyak kesukaran dan penyakit kejiwaan. Banyak orang menyalahgunakan korespondensi laki-laki dengan wanita untuk bermain-main dalam emosi dan perasaan. Ditambah lagi bahayanya lebih besar dari manfaatnya. Pendapat saya adalah tidak perlu melakukan surat-menyurat saja diantara dua jenis. Itu lebih afdhal. Terutama, ada orang-orang yang justru menjadikan surat-menyurat antara laki-laki dan perempuan sebagai hobi mereka. Mengapa tidak surat-menyurat sesama jenis saja? Wallau a’lam.

9. Bagaimana Saya Melepaskan Diri dari Berbagai Keinginan ?
Pertanyaan
Saya seorang gadis yang tadinya mempunyai ketenangan hati hingga suatu ketika cinta dunia masuk ke dalam diri saya tanpa saya sadari bagaimana. Padahal, mestinya saya dapat mengusirnya. Sejak itu, saya hidup dalam pergolakan jiwa. Hasilnya, hati saya menjadi kosong dan sibuk dengan cinta, serta sedih karena berpisah dengan kekasih. Saya merasa ada suatu tutup yang meliputi akal dan hati saya. Saya merasa tidak dapat berkonsentrasi dan banyak lupa,. Saya telah kehilangan hikmahnya akal dan berpikir baik. Setiap saya berusaha melepaskan diri dari itu semua, saya tidak mampu. Jiwa saya penuh cinta dan keinginan. Bagaimanakah saya dapat melepaskan diri dari semua itu? Bagaimana saya dapat memadukan hak Alalh dengan hak diri saya? Sungguh, saya sekarang ini hidup dalam keadaan bingung sekali.
Jawaban
Masa pubertas merupakan periode yang dilalui oleh setiap gadis. Kadang-kadang periode ini membalikkan hidup seorang gadis 180 derajat sehingga dia hidup dalam kegelisahan. Nasihat yang dapat saya berikan adalah agar engkau senantiasa menyibukkan diri dengan bekerja atau membaca daripada me-nganggur yang hanya akan semakin menambah kesusahan atau kepayahan yang bersifat sentimen-tal. Percayalah pada dirimu dan pada kemampuanmu untuk melewati periode itu. Hendaknya, kebaikan hubunganmu dengan Allah menjdi pendorong yang akan mengembalikan keseimbangan kepada dirimu sendiri, kepribadianmu, serta perasaan-perasaanmu.
K.H. Abdullah Gymnastiar

WASIAT RASULULLOH S.A.W KEPADA AISYAH


Saiyidatuna 'Aisyah r.'a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda "Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini..."

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
(b) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;
(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.

Kamis, 13 Mei 2010

Maafkan Ibu


Saat pulas tidurmu kucium lembut pipi mungilmu dan kuusap rambutmu
sungguh anakku, ibu mencintaimu

Maafkan ibu, anakku ketika tadi siang
engkau kubentak karena adik baru tidur dalam pelukanku
sedangkan badanku penat bukan main lantas engkau menjauh
sambil tetap memandangku

Maafkan ibu, anakku ketika jari ibu
meninggalkan bekas merah di pahamu
hanya karena engkau makan sembari bermain-main
lalu nasimu tumpah ke lantai tapi engkau tak menangis,
hanya mata beningmu menatapku dengan takut-takut

Maafkan ibu, anakku yang menolak bercerita saat engkau ingin mendengar kisah
yang bisa membuatmu tertawa gembiraatau menitikkan air mata,
hanya karena ibu sedang lelah....
atau ibu sedang sibuk dengan pekerjaan lainnya

Maafkan ibu, anakku yang tidak lebih awal menjumpaimu untuk sekedar
duduk dan bermain bersama hanya karena ibu ingin
melakukan sesuatu untuk diri ibu...
anakku,
betapa ibu merasa bersalah
begitu ibu tahu engkau sangat dan sangat rindu duduk dipangkuanku

Maafkan ibu, anakku yang marah kepadamu
hanya karena kesalahan yang sebenarnya bukan kesalahanmu...
ibu marah hanya karena ibu letih mengerjakan pekerjaan seorang ibu

Maafkan ibu, anakku
terkadang ibu ingin bisa membagi tubuhku agar segala keinginanmu terpenuhi...
sedang sebagian tubuhku yang lain mengerjakan tugas dan pekerjaan yang lain lagi..

Maafkan ibu, anakku
yang tidak mampu memberikan seluruh waktuku untukmu...

andai engkau tahu sayangku...
betapa ibu sangat mencintaimu,
betapa ibu terkadang bisa begitu ketakutan akan kehilanganmu,
betapa ibu bisa tertawa hanya karena tingkahmu,
betapa ibu bisa menangis tatkala melihatmu kecewa,
betapa ibu khawatir ketika engkau sakit..

Anakku,
sungguh ibu tak mengharap apa-apa
tatkala ibu berjuang menghadirkanmu ke dunia,
mendengar engkau sehat... itu saja telah mampu
menghilangkan seluruh derita

Sering ibu bertanya,
marahkah engkau pada ibu yang telah
marah kepadamu..
gelengan kepalamu membuat ibu lega,
walau tetap tak akan mampu menghapus rasa sesal dihatiku

Sungguh anakku,
cinta ibu padamu hanya Tuhan yang tahu...
tak pernah seseorang bisa mengukur dalamnya
cinta seorang ibu pada anaknya,
sampai ia kelak menjadi seorang ibu.

Maafkan ibu, anakku...
yang tak mampu menjadi ibu sebagaimana
seharusnya seorang ibu yang sempurna

Anakku...
ridha ibu adalah milikmu
agar kelak engkau mudah memasuki surga-Nya
(hanya itu mungkin, yang mampu ibu berikan untukmu, duhai permata hatiku......)

KEHARAMAN KAUM LELAKI MEMANDANG WANITA YANG BUKAN MUHRIMNYA


Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelakiyang bukan muhrimnya.
Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, : “WA IDZAA SA-ALTUMUU HUNNA MATAA’AN FAS ALUU HUNNA MIWWARAA I HIJAABIN DZAALIKUM ATH HARU LIQULUUBIKUM WAQULUU BIHINNA”
“Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakangtabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka”.

Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan: “QUL LILMU-MINIINA YAGHUDHDHUU MIN ABSHAARIHIM WAYAHFADZUU FURUUJAHUM DZAALIKAADZKAA LAHUM INNALLAAHA KHAIRUMBIMAA YASHNA’UUNA”
“Katakanlah kepada orang laki-lakiyang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci begi mereka”; SesungguhnyaAllah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”.

Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T, maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati”.
Nabi Isa as bersabda:”IYYAAKUM WANNADZARA FA INNAHAA TUZRI’U FILQOLBI SYAHWATAN WAKAFAA BIHAA FITNATAN”
“Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”.

Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan.
Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblismemperindah diri perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang perempuen bernalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya. Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya.

Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan dan memperhatikan dirinya.
Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan.
Tersebut dalam sya’ir:

Segala sesuatu yang baru terjadi
Permulaannya dari pandangan
Nyala api yang besar
Permulaannya dari pelatuk yang kecil
Orang yang mempermainkan mata
Sangat di khawatirkan akibatnya
Berapa banyak pandangan
Yang masuk dan bekerja dalam hati
Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali
Orang yang memperhatikan
Perkara yang membahayakan
Akan menyenangakan orang yang mempunyai kekhawatiran
Tetapi kalau akhirnya mencelakakan
Itu tidak membahayakan


Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:”Bukankah dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:”Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”.

Rasulullah S.A.W mengingatkan : ”LA’ANALLAAHUNNAADZIRA WALMANDZUURA ILAIHI” “Allah melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi (membalas pandangan).

Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan pandangannya.

Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita, maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR.

Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah(bersalaman) dengan perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan salingmemberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan inzal(keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut penjelasan kitab An Nihayah.

Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum, itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan untuknya.

Rasulullah S.A.W memperingatkan : ”ITTAQUU FITNATADDUN-YAA WAFITNA-TANNISAA FA-INNA AWWALA FITNATI BANII ISRA-IILA KAATAT MINQIBA-LINNISAA. ”
“Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum wanita”.

Rasulullah S.A.W bersabda:”WAMAA TARAKTU BA’DII FITNATAN ADHARRU ‘ALARRIJAALI MINANNISAA”. (al hadits)
“Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan”.

E-book Keakhwatan.

Rabu, 12 Mei 2010

Setetes air mata untuk ayah Bunda


Aku ingin melihat seuntai senyuman dari Ayah Bunda. Hanya doa yang bisa ku persembahkan untuk Ayah Bunda. Hanya air mata ini yang mampu melukiskan betapa rindunya aku pada Ayah Bunda. Hanya coretan ini yang mampu ku ungkapkan sbagai tanda sayangku pada Ayah Bunda. Ayah…Bunda…Usiamu kini sudah smakin bertambah…Namun, Tak ada hentinya mengurusi anakmu ini. Ayah, trimakasih. Ayah telah bekerja keras membanting tulang. Walaupun panasnya terik sang mentari. Ataupun dinginnya udara malam. Kau tetap mencari nafkah untuk biayaiku. Untuk masa depanku. Bunda, Trimakasih. Karna kau tlah mendoakanku slama ini. Doamu slalu menyelimutiku, Bunda. Nasehatmu slalu terngiang ditelinga ini. Cintaku untukmu,Bunda. Akan slalu ku jaga dengan baik. Bunda, kelak aku ingin menjadi seseorang yang bisa buatmu bangga. Bunda, aku ingin mencoba menjadi yang lebih baik disini.Hidup lebih mandiri tanpa Bunda ataupun Ayah. Tanpa ortu yang biasa mengawasiku ketika ku salah langkah. Ataupun yang menolongku ketika ku terjatuh dan menangis. Begitu indahnya masa kecil dulu. Ketika aku masih dimanja oleh Ayah Bunda. Ketika ku masih berada dalam dekapan dan pangkuan Ayah Bunda.

KARENA AKU MENCINTAIMU....



Wahai Ukhty…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah
Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….
Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.

Persahabatan


Orang bilang "Persahabatan bagai kepompong ynag mengubah ulat menjadi kupu-kupu".Bagi diri gue sendiri sahabat itu tempat untuk mencurahkan isi hati kita alias curhat.Setidaknya kita bisa berbagi sedikit cerita untuk mengurangi sedikit beban dihati kita. Menghilangkan sedikit tekanan batin atau pening dikepala. Terkadang atu bahkan sering, sahabat juga menasehati kita dikala kita salah langkah. Sebaliknya, yang menjerumuskan kita ke dlam jurang gue rasa itu bukan sahabat. Katanya" sahabat itu orang yang berkata benar kepadamu, bukan orang yang membenarkan perkataanmu."Gimana?Siip kan?Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.Sahabat bisa muncul karna beberapa faktor. Contohnya, karna udah kenal lamaaaaaaa banged plus deket jadi dah dianggep sahabat. Trus karna sering banged sharing trus dibilang sahabat. Atau karna duduk sebangku en kemana-mana bareng jadi dikata sahabat. Yang jelas yang namanya sahabat pada asalnya dia pasti ngajak pada kebaikan. AWAS !jangan sampe salah artikan seorang sahabat.

kataku....

Dalam sebuah tawa lepas
Layaknya anak kecil bercanda
Tersimpan sebuah tanda tanya
Hatiku menyimpan sejuta rasa
Yang tak mampu ku ungkap
Dan tak ingin diungkapkan
Rasa sakit yang kini ku derita
Hanyalah mampu ku kenang
Resah gelisah yang terpendam
Tak mampu terlukiskan sejuta kata
Tawa tak selamanya gembira
Tangis mungkin bukan bersedih
Hati tak mampu ditebak
Namun tingkah laku mengungkap

Minggu, 09 Mei 2010

Menggapai cinta illahi

Cinta adalah suatu hal yang kebanyakan manusia akan berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Cinta adalah sesuatu yang disenangi oleh jiwa. Mendapatkan cinta kasih dari makhluk adalah menyenangkan. Apalagi jika cinta itu datang dari sang pencipta. Caranya?
1. Tadabbur terhadap Al-Qur'an
--> membaca Al-Qur'an sabil merenungkan dan memahami makna serta maksudnya. (Qs.Shaad :19)
2. Amalan fardhu kemudian sunnah
--> mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah yang fardhu.
3. Dzikir
--> Amalan yang dapat menghantarkan seseorang kepada kecintaan Allah,yang sekaligus merupakan tanda-tanda bagi hamba yang mencintai-Nya adalah perbanyak dzikir dengan hati maupun lisan.

PERILAKU KAUM WANITA DEWASA INI




Ketahuilah bahwa sebagian besar wanita dewasa ini telah kena penyakit suka memperlilhatkan dandanannya secara berlebihan kepada kaum lelaki. Mereka sedikit sekali mempunyai rasa malu. Kalau berjalan mereka suka membuat buat, dengan melenggak lenggokkan pinggulnya. Kenyataaan itu sering mereka perlihatkan di muka golongan kaum lelaki, baik sewaktu di pasar atau bahkan ketika berjalan menuju masjid. terutama di waktu siang atau malam hari di bawah cahaya lampu.

Ada yang mengatakan bahwa, apabila seorang perempuan perilakunya menyimpan tiga perkara ini maka di namakan Qahbah(semacam biduan) yang sangat buruk. Pertama, kalau perempuan itu keluar rumah diwaktu siang hari dengan mengenakan dandanan yang berlebihan untuk di pamerkan kepada kaum lelaki secara umum. Kedua, perempuan yang mempunyai kebiasaan meperhatikan kaum lelaki lain. Ketiga, perempuan yang gemar memperdengarkan suaranya di telinga orang lain, sekalipun perempuan itu tergolong bisa menjaga kehormatannya. Karena dengan begitu dirinya mempersamakan dengan perempuan yang tidak baik.

Tentang mempersamakan (penyerupaan itu) Rasulullah S.A.W memperingatkan : ”MANTASABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHU” “Barang siapa yang membuat penyerupaan dengan suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka”.
Orang yang menyerupakan dirinya sebagai golongan orang shalih (maksudnya bergaul dengan mereka), niscaya akan ikut di hormati, sebagaimana orang yang shalih itu menerima penghormatan. Sebaliknya orang yang bergaul dengan orang orang yang fasik, niscaya akan menjadi sasaran cercaan. Yang berarti tidak akan dihormati oleh orang lain.

Perempuan hendaknya membersihkan diri dan memperhias perangainya dengan sikap pemalu. Jangan sampai seorang perempuan berperangai yang menyebabkan dirinya memperoleh predikat “Quhbah”.

Maka alangkah baiknya bagi perempuan yang mempunyairasa takut keada Allah dan rasul-NYA, serta bagi orang orang yang mempunyai budi pekerti yang tinggi, supaya mencegah isterinya(atau anak perempuannya)keluar rumah dengan dandanan yang mencolok. larangan keluar rumah itu memang tidak mutlak tanpa ada pengecualian dalam suatu waktu. Setidaknya Rasulullah S.A.W memberi kelonggaran kepada kaum wanita pada hari raya. Di hari raya itu, kaum wanita yang dapat menjaga kehormatannya di beri izin keluar rumah, setelah mendapat keridhoan suaminya. Tetapi berdiam diri tinggal di rumah itu lebih menyelamatkan diri dari godaan.

Hendaknya seorang perempuan jangan kemana-mana. Jangan keluar rumah kecuali ada keperluan yang mendesak. Kalau keluar rumah hendaknya menundukkan pandangannya dari kaum lelaki. Memang kami tidak mengatakan bahwa wajah lelaki menurut haknya adalah aurat, sebagaimana wajah perempuan menurut haknya. Tetapi wajah anak lelaki itu seperti wajah anak lelaki yang tampan. Orang di haramkan memperhatikan wajah anak lelaki yang tampan, jika dikhawatirkan timbulnya fitnah. Hanya itu. Kalau tidak mengkhawatirkan terjadinya fitnah tidak di haramkan. Sebab, sejak semula tidak ada perintah kepada kaum lelaki untuk menutup wajah. Sebagaimana perintah yang di tekankan kepada kaum wanita supaya menutup wajahnya. Sekiranya wajah kaum lelaki itu termasuk auratnya dalam pandangan kaum perempuan niscaya mereka di perintah untuk menutup wajahnya, atau bahkan dilarang keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak.

Bagi kaum lelaki yang mempunyai tangggung jawab dalam rumahtangganya, berkewajiban untuk menjaga orang orang perempuan yang berada di bawah kekuasaanya. Terutama dizaman sekarang. Jangan sampai memberi kelonggaran kepada mereka yang memungkinkan mereka melakukan pelanggaran. Hendaknya mereka tidak diberi izin keluar rumah, kecuali dimalam hari beserta muhrimnya, atau dengan perempuan lainnya yang dapat di percaya. Pembantu saja belum cukup di percaya, jika tidak disertai perempuan yang lain yang lebih dapat dipercaya. Sebab kelurusan amanat yang di berikan kepada pembantu sangat jarang dilaksanakan.

Dalam sejarah, dimasa jahilliyah ada seeorang perempuan anak Taimilah bin tsa’labah bekerja sebagai penjual samin. Suatu ketika Khawat bin Jubair Al Anshari datang untuk membeli minyak samin. lalu mereka terlibat tawar menawar. Perempuan itu membuka tali penutup wadah yang penuh berisi samin.

Khawwat berkata:”Pegangi wadah ini, aku hendak melihat lihat wajah yang lain”. Lalu Khawaat membuka wadah yang lain. Setelah dilihat, Ia berkata :”Pegagi Wadah ini”.
Ketika perempuan itu sedang terlena dengan wadah wadah samin yang di peganginya. tanpa terduga Khawat menubruk dirinya lalu berbuat yang tidak senonoh hingga terlampiaskan keinginannya. Setelah melakukan perbuatan itu Khawwat lari dan masuk Islam. Ia ikut perang badar.

Suatu hari Rasulullah S.A.W berkata kepadanya :”Hai khawwat, bagaimana ceritanya ketika membeli samin”, Rasulullah S.A.W tersenyum.
Khawwat menjawab:”Wahai Rasulullah benar benar Allah telah melimpahkan rezki pada saya, Rizki yang baik. Sekarang aku berlindung kepada Allah dari kekurangan setelah mengalami penambahan”.

Senandung Di Balik Awan Lyric - Denias OST

Oh, kabut membayangi langkahku
Oh, mendung menyertai hariku
Namun harapanku tak pernah mati
Seperti senandungku yang tak henti

Satu hari kupastikan diriku
Akan pergi meraih cita-cita
Takkan harapanku, tak akan mati
Seperti senandungku yang tak henti

Dari balik awan, kulihat cahaya
Dari balik awan, kudengar jawaban
Dari balik awan, kukejar impianku
Dari balik awan, kan kugenggam matahari

(Dari balik awan, kulihat cahaya
kudengar jawaban, kukejar impian, kan kugenggam matahari....)

Satu hari kupastikan diriku
Akan pergi meraih cita-cita
Takkan harapanku, tak akan mati
Seperti senandungku yang tak henti

Dari balik awan, kulihat cahaya
Dari balik awan, kudengar jawaban
Dari balik awan, kukejar impianku
Dari balik awan.... Dari balik awan....
Dari balik awan, kan kugenggam matahari....

Sabtu, 08 Mei 2010

Pergaulan antara muda-mudi




Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah pergaulan muda-mudi, antara lain :
1.Menjaga Pandangan
QS. An-Nur : 30-31
“Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad)

“Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Dunya)

2.Menutup Aurat secara Sempurna
QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)

”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin)

3.Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32)

4.Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya.”
(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)

5.Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita)
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)

6.Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)

Kata KCB tentang CINTA





cinta adalah kekuatan yang mampu:

* mengubah duri menjadi mawar
* mengubah cuka menjadi anggur
* mengubah malang menjadi untung
* mengubah sedih jadi riang
* mengubah setan jadi nabi
* mengubah iblis jadi malaikat
* mengubah kikir jadi dermawan
* mengubah kandang menjadi taman
* mengubah penjara menjadi istana
* mengubah amarah menjadi ramah
* mengubah musibah menjadi muhibah, itulah cinta…………

meskipu cinta telah ku uraikan panjang lebar. Namun, jika cinta itu datang, aku jadi malu akan keteranganku sendiri. Meski lidahku tlah mampu menguraikan dengan terang. Namun, tanpa lidah cinta begitu lebih terang. Sementara pena, begitu tergesa-gesa menulisnya, kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai pada cinta dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya, bahkan keledai terbaring dalam cinta sendirian yang menerangkan cinta dan percintaan………….

jagalah kehormatanmu...




Semoga tulisan berikut bermanfaat dan memberi motivasi bagi pembaca!
Jagalah Kehormatanmu, Wahai Ukhti….

oleh Ummu Unaysah

Menjadi laki-laki atau perempuan memang bukan pilihan kita. Tetapi menjadi laki-laki yang baik atau buruk adalah sebuah pilihan dalam genggaman kita. Terlebih-lebih bagi perempuan, mau menjadi wanita shalihat atau ahli maksiat adalah pilihan yang harus diambil.

Dalam setiap tayangan TV, dapat dipastikan bahwa wanita senantiasa menghiasi semua program. Iklan-iklanpun bertaburan bintang-bintang wanita sekalipun barang yang dijual tidak ada hubungan sama sekali dengan wanita. Wanita sudah menjadi bagian penting dalam promosi, bahkan komoditi itu sendiri.

Tak jarang, wanita-wanita seperti ini menjadikan profesi bintang publikasi sebagai cita-cita dan tujuan hidupnya karena dengannya popularitas dapat diraih dan duitpun menumpuk di kantong. Untuk mencapai tujuannya ini tak jarang mereka menggunakan segala cara. Tubuh yang Allah anugerahkan untuk dijaga kehormatan dan ditutupi auratnya justru dieksploitasi habis-habisan. Tak sedikit yang kemudian menggadaikannya…

Duhai diri, apa yang akan kau sampaikan di hadapan Rabbmu di hari pengadilan nanti?

Ketika lidah dikunci dan setiap helai rambut menjadi saksi? Tatkala lisan tak berfungsi dan setiap degup hati dimintai pertanggungjawaban?

Itulah sebabnya menjadi wanita shalihat adalah sebuah keharusan. Karena wanita shalihat akan menjadi ibu shalihat dan ibu shalihat saja yang akan melahirkan generasi shalih dan shalihat. Dan hanya generasi shalih-shalihat yang mampu menjadikan dunia seisinya aman dan sentausa dalam ridla Allah SWT.

Oleh karena itu saudariku, tutuplah auratmu agar tak ada mata yang menjadi liar karenanya. Tutuplah dengan sempurna agar tak ada celah bagi setan untuk membeliakkan mata saudara-saudara kita. Lindungi aurat kita dengan santun dan mulia. Bukan ditutup tapi ditonjolkan. Bukan ditutup tapi diketatkan. Bukan ditutup tapi dibelah tinggi.

Tolonglah saudara-saudara lelaki kita agar teduh mata hatinya….

Duhai diri, tak cukup hanya menjilbabi fisikmu. Wajah cantik muslimah pun menggugah selera. Teduhkan wajahmu dengan malu kepada Allah SWT agar setiap senyummu menjadi sedekah, bukan penghias mimpi para jejaka. Jadikan lantunan suaramu sebagai tadzkirah bukan penghias telinga yang membuai para pendengarmu. Setiap sepak terjangmu jadikan jihad di jalanNYA agar barakah setiap amalmu. Siapapun kelak yang menjadi suamimu adalah mukmin shalih yang engkau percayakan sepenuhnya di tangan Rabbmu..

Wahai saudariku muslimah, jagalah kehormatanmu dan bersiaplah menyongsong dunia yang penuh persaingan!

Berjilbab bukanlah halangan untuk maju! Aisyah ra adalah contoh nyata bahwa hijab tidak menghalangi beliau sebagai guru para sahabat radliyyallaahu anhum. Ketinggian ilmu Bunda Aisyah tidak ada tandingannya. Shahabiyah yang lainpun menorehkan tinta emas dalam sejarah panjang kegemilangan Islam. Semuanya dilakukan dengan elegan, bermartabat dan berkualitas. Bukan dengan cara pintas yang menggadaikan harkat dan jati diri kita.

Wahai Ukhti shalihat, melesatlah ke depan memimpin kaum wanita karena di tanganmulah nasib bangsa ini ditentukan melalui generasi yang akan engkau lahirkan. Yakinlah bahwa setiap insan yang terlahir dari rahimmu adalah khalifah yang dinanti oleh dunia yang tengah sekarat ini….

taken from

Cinta

Orang bilang "apalah arti hidupku tanpa sebuah cinta".STOP ! XL !.Buat gue ungkapan gitu hanya sebuah buaian semata.Cinta. Cinta yang dimaksud dalam kata itu pastinya cinta sama lawan jenis dunk. Sebenarnya apa sih sebenernya cinta itu???Katanya,"cinta itu adalah sebuah perasaan yang hadir disetiap hati manusia yang apa adanya dan kepada siapapun". Tentunya itu bagi orang-orang yang merasakan cinta. Tapi bagi gue, cinta sama lawan jenis ntu sebenernya blum waktunya. maklumlah. Masih kecil.Masih bau kencur. Kalo menurut gue sendiri cinta itu adalah sebuah motivasi. Motivasi belajar tentunya buat anak seumuran gue. Tapi, itu juga bahaya. Kalo putus???Gimana???SAkit?Yang mnamanya cinta itu emang berkah. Pastinya kita mengharapkan cinta yang benar syar'i menurut agama ISLAM. Mendingan kita sama-sama blajar mencintai Allah dan RasulNya dulu aja deh...itu lebih baik dari pada mengumbar-umbar nafsu yang menurut gue kagag jelas.Liat aja ortu kita. Mereka pasti tak sebahagia waktu pertama kali mereka kenal. Kenapa??KArna waktu pertama kali itulah mereka diliputi oleh hawa nafsu syaithan nirajim...(hiii...serem....).Orang bilang"kasih ibu sepanjang masa dan kasih anak sepanjang jalan...".Apa lagi kasih seorang pacar????mungkin hanya SEMENTARA. Mendingan kita mencintai Allah yang udah jelas Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Gag usah pada ngegombal gag jelas. cukup dengan shalat 5 waktu, shalat sunnah,puasa ,dan sebangsanya. Dari pada harus mencintai lawan jenis yang akhirnya jambak-jambakan, mutung-mutungan, jeles-jelesan gag jelas...blum kalo putus nangis 1001 malem, mogok makan, badan jadi cungkring, mikir yang gag jelas, atau bahkan frustasi (na'udzubillahimindzalik). Jangan pernah bermain api kalo gag bisa memadamkannya. Waspadalah !!!

RASAKU

Hatiku mulai resah tentangnya

Ingin ku ungkapkan semua ini

Namun lidah seakan terkunci

Bibirku membisu dan terdiam

Harap ucap seuntai kata rindu

Tapi tak terlontarkan sepatah katapun

Begitu jauhnya jarak memisahkan

Hingga ku tak mampu meraba wajahnya

Cintaku hanya dunia maya

Tak henti harapku tuk jadikan nyata

Kau tetap kunanti,kekasih hati


Dipondok kecil


Dipondok kecil

Bulan prnama

Terdengar suara

Rintih-merintih


Lambai melambai

Ibu memanggil

Duhai anakku

Si jantung hati


Ibu kan pergi jauh

Ke alam baka

Jagalah adik

Sepeninggal ibu

Ku ambil kain putih

Ku tutup muka ibu

Aku menangis

Sepeninggal ibu


good bye

Saat ku tatap wajahnya buat hatiku pilu

Saat semua tentang dirinya berakhir

Hatiku terasa mati dibuatnya

Namun ketika ku menyadari takdir cinta

Aku bisa tersenyum bahagia

Ku lihat langkah kakinya semakin menjauh

Mengurang tanpa jejak dan menghilang

Ku biarkan semua ini mengalir apa adanya

Seperti air yang mengalir disungai yang tak berujung

Sulit menerima takdir yang amat berat ku dapat

Sering terlihat bayangannya melesat dipikiranku

Namun seolah dia adalah segalanya

Selamat tinggal kekasih yang ku tunggu

Semoga kau kan slalu bahagia disampingnya